Sejarah Teater
Seni pertunjukan teater pertama kali tercatat
adalah pertunjukan dari mitos Osiris dan Isis tahun 2500 SM di Mesir.
Naskah yang mengisahkan dewa Osiris dipentaskan setiap tahun dalam
festival sepanjang sejarah peradaban, sekaligus menandai awal hubungan
jangka panjang antara teater dan agama.
Yunani kuno mulai
memformulakan teater sebagai seni, dengan mengembangkan definisi yang
ketat melalui tragedi dan komedi serta bentuk lainnya, termasuk satir.
Seperti pertunjukan religius Mesir kuno, pertunjukan Yunani
memanfaatkan karakter mitologis. Yunani juga mengembangkan konsep kritik
dramatis, akting sebagai karier, dan arsitektur teater. Dalam dunia
modern saat ini, karya-karya konsep-konsep pertunjukan telah disesuaikan
dan diinterpretasikan ke dalam ribuan konsep yang berbeda untuk
menjawab tantangan zaman. Contohnya seperti apa yang ditawarkan oleh
Antigone, digunakan pada tahun 1944 oleh Anouilh untuk membuat
pernyataan tentang pendudukan Nazi di Perancis, dan Brecht pada tahun
1948, yang menyamakan Creon untuk Hitler dan Thebes untuk mengalahkan
Jerman. Teater topeng dalam seni pertunjukan Yunani diadopsi secara luas
pada abad pertama dan kedua Roma sebagai tema dekoratif, baik di dalam
rumah maupun di ruang publik, untuk merepresentasikan dua bentuk,
komedi dan tragedi, hal inilah yang menjadi simbol teater dan bertahan
saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar